.Berhubung ini masih hangat hangatnya terkait tentang Imlek dan tahun baru China maka kali ini kami ingin berbagui kisah yang kami kutip dari salah satu kompasiana tentang bagaimana sistem pendidikan di negri tirai bambu ini
Pendidikan di China dikendalikan oleh pemerintah. Di China, standar isi, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan sudah ditentukan negara kemudian sekolah tinggal mengelola standar proses, standar penilaian kompetensi lulusannya. Konsep seperti ini menyebabkan sekolah hanya fokus dalam kegiatan sekolah tanpa perlu memikirkan urusan lain yang cukup menyita waktu seperti sarana prasarana dan keuangan seperti di Indonesia.
Bedaanya dengan sekolah-sekolah negeri yang bertaraf nasional di Indonesia dalam meningkatkan mutunya menggunakan delapan standar pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan, standar pengelolaan, standar penilaian, standar kompetensi lulusan. Pendidikan dasar China terdiri dari 3 tahun PAUD, 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, 3 tahun pendidikan menengah atas. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3 tahun seperti gambar berikut ini: Sumber: Yang Jin, 中国基础教育“,教育国际研讨会上介绍,2005年5月,教育部 Tujuan pendidikan nasional China adalah untuk mempersiapkan pebelajar mengembangkan dirinya dalam dimensi moral, intektual, fisik, estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak agar menjadi pekerja sosialis yang memiliki idealisme, terdidik dan berbudaya, memiliki karakter yang kuat dan disiplin. Dibawah pengawasan State Council, kementerian pendidikan bertanggung jawab untuk semua perencanaan dan pembuat kebijakan umum tentang pendidikan, dimana pengadministrasiannya pendidikan dasar didesentralisasikan ke pemerintah provinsi dan kota/kabupaten/desa.
Pendidikan tinggi pengadministrasiannya dan pengawasannya ditingkat nasional dan provinsi. Wajib belajar berlangsung selama 9 tahun, dimana anak-anak memasuki sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sebelum memasuki masa sekolah dasar, anak anak dapat memperoleh pendidikan PAUD untuk beberapa tahun. Wajib belajar terdiri dari 6 tahun sekolah dasar dan 3 tahun sekolah menengah pertama. Setelah menyelesaikan pendidikan wajib belajar 9 tahun, peserta didik menempuh ujian nasional untuk memasuki pendidikan menengah atas yang terdiri 3 kategori, yaitu: a. SMA Umum, merupakan sekolah menengah atas yang mempersiapkan peserta didiknya memasuki jenjang pendidikan tinggi. b. SMA Spesialis/teknik/, sekolah menengah atas yang mempersiapkan peserta didiknya dengan keterampilan dan diklat khusus dibidang teknik yang siap terjun di dunia kerja. Lulusan sekolah ini diperbolehkan melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. c. SMA Vokasi/professional, sekolah menengah atas yang mempersiapkan peserta didiknya dengan keterampilan dan diklat khusus dibidang vokasi yang siap terjun di dunia kerja. No Tipe Sekolah Lama Belajar Usia Ijazah 1 Pendidikan Anak Usia Dini 3 tahun Usia 3-5 tahun - 2 Pendidikan Dasar 6 tahun Usia 6 – 12 tahun - 3 Pendidikan Menengah Pertama 3 tahun Usia 12 – 15 tahun - 4 Pendidikan Menengah Atas 3 tahun Usia 15-18 tahun Diberikan Ijazah SMA 6 Pendidikan menengah atas spesialisasi 3 tahun Usia 15 – 19 tahun Diberikan Ijazah SMK Pendidikan menengah terbagi dalam dua kategori yaitu pendidikan menengah umum dan vokasi/teknik. Baik kedua kategori tersebut mencakup dua tahapan yaitu tahapan pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas. Pendidikan menengah umum membekali peserta didiknya dengan pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sedangkan pendidikan menengah kejuruan dan teknik dibekali dengan keterampilan kerja.
Kelulusan pendidikan menengah ditentukan oleh Ujian pada akhir masa sekolah, akses melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi bergantung dari hasil Ujian dan ujian masuk perguruan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya: bidang umum dan teknik), Institusi spesialisasi (misalnya: kedokteran, pertanian, bahasa asing, dan sebagainya), Universitas vokasi (misalnya: diklat guru) dan Akademi. Ujian masuk ke pendidikan tinggi di China sangat kompetitif. Gelar sarjana diberikan oleh universitas dan institusi spesialisasi, juga diberikan oleh Universitas Vokasi. Universitas vokasi dan Akademi Spesialisasi menyelenggarakan pendidikan lanjutan dan memberikan diploma pada lulusannya. Gelar Magister dan Doktor diberikan oleh Universitas dan beberapa Institusi Spesialisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar